Dalam bidang kesenian, misalnya, orang
Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik
Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab,
Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang
berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi
terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan
Keroncong. Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari
kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai
macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara
maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi
memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok,
tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong
Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang
berlatarbelakang ke-Belanda-an.
Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah
keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah
hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.
Kepercayaan betawi
Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut
agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit
sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan
bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan
bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16, Surawisesa,
raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan
Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga
terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini
sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara.
kemampuan pencak silat mereka juga tidak diragukan. Guru, pengajar,
ustadz, dan profesi pedagang eceran juga kerap dilakoni.
Warga Tebet aslinya adalah orang-orang Betawi gusuran Senayan, karena
saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet
dan sekitarnya untuk “terpaksa” memuluskan pembuatan kompleks olahraga
Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang ini. Karena asal-muasal
bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara, Tionghoa,
India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing-masing
kaum disesuaikan pada cara pandang bentukan etnis dan bauran etnis dasar
masing-masing.
Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang
berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal
tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah
Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo yang menjadi
Gubernur Jakarta saat ini .
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain Jiwa sosial
mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu
berlebih dan cenderung tendensius. orang betawi juga sangat menjaga
nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang
beragama islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat betawi sangat
menghargai pluralisme. hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara
masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta.
Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti
dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau
kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong,
ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat betawi masa kini
agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri (baca :
Jakarta). namun tetap ada optimisme dari masyarakat betawi generasi
mendatang yang justreu akan menopang modernisasi tersebut.
Tokoh Betawi
* Muhammad Husni Thamrin – pahlawan nasional
* Ismail Marzuki – pahlawan nasional, seniman
* Ridwan Saidi – budayawan, politisi
* Bokir – seniman lenong
* Nasir – seniman lenong
* Benyamin Sueb – artis
* Nazar Ali – artis
* Mandra – artis
* Omaswati – artis* Mastur – artis
* Mat Solar – artis
* Fauzi Bowo – pejabat pemerintahan
* K.H. Noerali – pahlawan nasional, ulama
* SM Ardan – sastrawan
* Mahbub Djunaidi – sastrawan
* Firman Muntaco – sastrawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar